Liputan6.com, Jakarta Angkie Yudistia salah satu Staf Khusus Presiden mengumumkan Juru Bahasa Isyarat (JBI) telah tersedia di seluruh televisi. JBI ini bertugas untuk menyampaikan informasi terkait Corona COVID-19 setiap breaking news kepada pemirsa tuli.
“Sudah berhasil ya, JBI penanganan Corona COVID-19 sudah tersedia di seluruh televisi setiap breaking news,” tulis Angkie melalui pesan singkat Selasa (17/3/2020).
Baca Juga
Berita ini mendapat beragam reaksi dari beberapa penyandang disabilitas dalam komunitas Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT).
Advertisement
“Angkie keren terimakasih banyak, saya sekilas lihat apakah gambar JBI terpotong oleh banner tulisan bawah? Jika iya, mungkin bisa disesuaikan agar JBI tidak terhalangi sehingga akses informasinya utuh,” tulis anggota JBFT.
“Mbak @Angkie Yudistia, terima kasih atas usahanya, kami mohon perbesar lagi ukuran skala layar juru bahasa isyarat dan jangan sampai terhalang terus teks,” tulis anggota lainnya.
“Itu stasiun televisi akan review masing-masing. Kalo ada stasiun tv yang kepotong. Bisa pindah ke channel lain ya. Setidaknya untuk perdana, kita telah berhasil nanti segala masukan akan disampaikan kepada redaktur masing-masing,” balas Angkie dengan tanda senyum.
Simak Video Berikut Ini:
Penyajian JBI
JBI di telvisi disajikan dalam kotak tambahan di layar. Kotak tersebut dianggap masih terlalu kecil dan sesekali terhalang oleh tulisan.
“Alhamdulillah, sudah ada JBI nya. Maaf, bisakah JBI nya berdiri langsung di samping Pak Achmad Yurianto? Sehingga tidak perlu ada lagi kotak kecil. Seperti yang dilakukan press Conferenxe oleh Gubernur DKI,” tulis anggota lain.
Angkie menyatakan akan terus mengusahakan segala kekurangan yang ada.
“Akan terus kami usahakan ya. Nanti akan saya jelaskan kondisi di balik persiapan Press Conference di saat status Bencana Nasional ya, karena tidak semudah yang kita kira. Untuk saat ini tolong diapresiasi dulu kerja team di balik layar ini yang berjuang merealisasikan,” ujar Angkie.
“Oia, untuk tambahan apabila Bapak Presiden akan berbicara. Mohon maaf belum bisa di realisasikan berdiri di sebelah. Karena ada protokoler Kepresidenan yang tidak memperbolehkan mendekat Presiden. Terima kasih ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Hard of Hearing (HoH) dan komunitas disabilitas tuli telah melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Surat ini terkait pengabaian negara terhadap hak memperoleh informasi bagi penyandang tuli terkait corona.
Disediakannya JBI dalam penyampaian informasi COVID-19 di seluruh televisi ini adalah jawaban dari surat tersebut.
Advertisement